Kolor Ijo Akhirnya Divonis Mati Usai Aniaya dan Lecehkan 30 Wanita !

7nagapoker.com – Kolor Ijo telah divonis mati oleh Pengadilan Negeri Maliki, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Putusan tersebut ditetapkan dalam persidangan yang digelar hari Rabu 24 Agustus 2016.

Kolor Ijo adalah sebutan Ikbal alias Bala pelaku pelecehan yang sudah menganiaya dan melakukan pembunuhan berencana kepada puluhan wanita di Luwu Timur. Kbal menganiaya korbannya dengan cara menusuk organ pribadi.

Aksi Ikbal memang sangat sadis bahkan salah seorang wanita yang menjadi korbannya tewas dengan cara yang mengenaskan. Dalam persidangan majelis hakim Khairul menjelaskan semua perbuatan yang pernah dilakukan tersangka.

domino kiukiu
Majelis hakim menyebutkan bahwa Kolor Ijo sudah melakukan kejahatan yang luar biasa dan meresahkan masyarakat. Pemberian vonis mati yang dijatuhkan hakim sudah sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Atas vonis mati tersebut kuasa hukum Ikbal, Agus Melas menganggap hukuman yang diberikan majelis hakim terlalu berlebihan. Agus Melas menilai hakim tidak mempertimbangkan keluarga terdakwa, terlebih kliennya saat ini masih memiliki anak balita.

Perlu diketahui Kolor Ijo sudah berkeliaran di Luwu Timur dan Luwu Utara sejah tahun 2015 lalu dan membuat resah masyarakat. Setiap malam dia beraksi melecehkan wanita dan menusuk organ pribadi korbannya menggunakan pisau.

poker online
Hingga kini sudah 33 wanita yang menjadi korban kejahatan Ikbal.  Pelaku pelecehan itu ditangkap oleh anggota Polres Luwu Timur pada hari Sabtu  17 November 2015 di daerah Masamba.

Kolor Ijo atau Ikbal adalah warga Indo Agung, Kecamatan Kalaena, Luwu Timur. Polisi berhasil mengungkap identitas pelaku dari pelacakan ponsel korban yang dicuri pelaku. Dari pelacakan tersebut penyidik menemukan pembeli ponsel dari pelaku.

Pembeli ponsel kemudian mengungkap identitas pelaku dan polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku. Terdakwa dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 serta UU Nomor 23 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman mati.